Hari itu, Senin tanggal 9 September 2013 tepat jam 11 siang, MTs Al Futuhiyyah Wonosobo kedatangan tamu special dari Negara Jerman. Acara kunjungan tersebut bukan hanya acara kebetulan saja melainkan sudah menjadi salah satu agenda rutin sekolah untuk mengundang guest speaker dari negara asing guna improvisasi salah satu mata pelajaran unggulan yakni Bahasa Inggris.
Kali ini tamu yang datang benar-benar seseorang yang special karena bukan hanya mendatangkan turis biasa, melainkan seseorang yang ahli dalam bidang akademik yang juga termasuk dosen terkenal dan fenomenal di negara asalnya yaitu Jerman bernama Professor Dr. Bernhard Lehmann Gerstofen beserta sang istri Getrude Lehmann. Di Jerman, beliau sering di undang dari satu universitas ke universitas lain untuk mengisi stadium general sebagai narasumber. Oleh karena itu, suatu kehormatan besar buat MTs Al Futuhiyyah Wonosobo bisa bertatap muka langsung dengan beliau. Selain itu, beliau dan sang istri merupakan orang yang sangat ramah dan sosok yang sangat sederhana sekali. Hal ini dibuktikan saat beliau melakukan kunjungan ke beberapa daerah wisata di kota Wonosobo dengan menaiki angkutan umum, bukan karena pelit atau hemat, tapi beliau mengatakan dengan naik angkot beliau bisa langsung berbaur bersama masyarakat asli Indonesia khususnya Wonosobo. Hal ini sedikit aneh mengingat kredibilitas beliau yang merupakan seorang guru besar di Jerman.
Selama kunjungan beliau di sini, banyak sekali ilmu-ilmu yang beliau berikan kepada masyarakat MTs Al Futuhiyyah Wonosobo. Pada acara stadium general yang di mulai jam 11 siang beliau menyampaikan tentang pentingnya Bahasa Inggris untuk masa depan para siswa yang sekaligus memberi mereka motivasi untuk belajar bahasa Inggris. Dengan lafadz khas orang bule, beliau memberi ceramah di depan ratusan siswa-siswi MTs Al Futuhiyyah sambil beberapa kali diiringi tepuk tangan yang meriah dari para siswa saat ada kata-kata yang membuat mereka terkesima.
Selama kurang lebih 15 menit beliau menyampaikan ceramahnya, tibalah sesi tanya jawab dengan para audiens, dan ternyata banyak sekali para siswa yang ingin bertanya dengan di buktikan melalui banyaknya acungan jari. Banyak sekali pertanyaan yang terlontar dari mereka yang langsung dijawab sang Professor mulai dari apa makanan favorit selama di Wonosobo hingga tentang team sepak bola Bayern Muenchen yang merupakan tim sepak bola terkuat di dunia yang juga berasal dari kota yang sama dengan beliau yaitu Munich.
Dari berbagai pertanyaan tersebut, sebuah pertanyaan yang menarik justru keluar dari mulut mungil siswi kelas 8 bernama Lin Maulida Sofiana di mana dia minta nasehat sang Professor tentang bagaimana kiat agar belajar Bahasa Inggris tetap berjalan baik saat kemajuan teknologi informasi sperti HP, Facebook, Game online dll berada di sekeliling kita. Dengan tegas dan lantang beliau menjawab “focus….focus….and focus….”. Selanjutnya beliau memberi nasehat boleh kita bermain game online atau Facebook sekalipun asalkan kita tetap bias focus ke belajar. Beliau justru senang jika para siswa sudah terbiasa online, kemudian beliau memberi alamat websitenya agar di kemudian hari mereka bisa menanyakan sesuatu apapun mengenai Bahasa Inggris di sana.
Setelah kira-kira satu setengah jam acara diskusi berlangsung, tibalah saatnya acara ramah tamah dengan kedua guest speakers dengan di isi acara foto-foto bersama bersama tanda tangan mereka. Acara ini berlangsung sangat tertib namun sangat memakan waktu di karenakan hampir seluruh siswa ingin mengabadikan momen langka lewat foto dan tanda tangan mulai dari buku yang menjadi medianya sampai rela tas sekolah mereka ditanda tangani. Syukurlah akhirnya seluruh acara berlangsung sangat lancar sekali dan total hingga si bule terlihat sangat capek.
Selesai acara di sekolah, kami lima sekawan yang beranggotakan mister Professor Dr. Bernhard Lehmann Gerstofen dan mrs. Getrude Lehmann selaku guest speaker, bapak Lukman Nur Amin selaku kepala sekolah, ibu Hajar Syarifah selaku waka kesiswaan, mbak Ana selaku turis guide yang selalu setia menemani tamu bule kita, dan yang terakhir bapak Musohib selaku guru bahasa Inggris yang menjadi dalang utama terjadinya peristiwa 9 September ini, bersama-sama menuju pondok pesantren Al Munir untuk acara ramah tamah dengan orang-orang ndalem. Sambutan ramah dan penuh rasa kekeluargaan menyelimuti ruang tamu saat itu.
Di sana kami langsung bertemu dengan orang-orang ndalem seperti bu nyai Khodijah yang merupakan ibu pengasuh pondok beserta keluarga besar beliau. Setelah acara jamuan makan siang selesai, kami semua tetap menjaga rasa kekeluargaan dengan tetap berkomunikasi satu sama lain walau terkadang terjadi miskomunikasi di karenakan perbedaan bahasa.
Acara silaturahmi di pondok selesai sekitar jam 4 sore. Pada acara perpisahan, umi Khodijah berpesan agar jika suatu saat mereka kembali lagi ke Indonesia jangan lupa mampir dan si bule pun merespon dengan member ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada keluarga pondok yang telah sangat baik dan ramah sekali dalam menyambut mereka dan akan selalu mengingat momen berharga ini sebagai pengalaman yang tak terlupakan bagi mereka. Setelah itu tibalah saatnya mereka kembali ke hotel tempat mereka beristirahat dan melepas lelah.
Momen kunjungan Professor Bernhard kali ini merupakan oase di tengah padang pasir yang memberi kesejukan kepada para siswa MTs Al Futuhiyyah Wonosobo yang memberi banyak motivasi kepada mereka tentang pentingnya bahasa Inggris untuk masa depan mereka sekaligus sebagai sarana memperluas tali silaturahmi keluarga besar MTs Al Futuhiyyah dan keluarga pondok Al Munir yakni tali silaturahmi lintas agama dan lintas benua. Thanks Professor Bernhard we will always love you, have a nice day our professor, hope we will meet again in the next beautiful day….
Wah keren nih ide sekolahnya
BalasHapusMbahGaul.com